cinta sedingin bayu
dari laman tulis daku sendiri, Aku Bukan Kamu:
[gambar: moga-moga cinta ini mengikat hati kita sampai tua (ihsan google)]
datang dan pergi itu suatu hakikat yang setiapnya dari kita mesti terima dan hadapi kan? setiap yang datang pasti akan pergi. face it. emberace it. nikmati tiap-tiap bahagia yang dititip seperti kita menikmati nyamannya bayu yang mengelus wajah
yang datang, akan pergi
yang hidup, pasti mati
yang tegak berdiri, akan roboh
yang ada, pasti habis
setiapnya tidak kekal di dalam pegangan kita. kehilangan itu sesuatu yang harus kita hadapi dengan hati berani. setiap yang dikurnia, kita terima dengan hati yang besar, penuh kobar bersambut senyum bahagia. kita merasa senang dengan setiap nikmat yang dititip. kanvas hidup tampak indah direnjis rona aneka nuansa. empunya kanvas sudah tentu merasa senang. senyumnya runcing seindah bulan sabit yang menerangi gelap pekat malam. pencinta lukisan juga menyungging senyum. tumpang bahagia bila mana jiwa mampu membaca nuansa bahagia yang terlakar di atasnya.
selama mana senyum itu indah melakar wajah, selama itu juga lah kita tenang memegang bahagia yang tuhan pinjamkan.
sedang purnama semakin mengecil, sedang laut tidak selalunya pasang.
seperti itu juga bahagia.
purnama yang mengecil, akan penuh kembali. seiring masa yang berputar juga detik yang berlari.
laut yang surut, akan pasang semula. membawa buih-buih ombak menghempas pantai yang ditinggalkan tadi.
yang datang pasti pergi.
namun yang hilang juga bakal berganti.
indah-berlikunya perjalanan hidup kita telah sedia termaktub di dalam kalam peganganNya. sepertimana nyamannya bahagia yang dia titip, semoga dia juga menitipkan hembusan kegagahan buat membelai hati merah kita yang halus mudah terbelah.
salam takzim, salam sayang
bai.
p/s: bercintalah seperti kamu tidak pernah dilukai
Ulasan
*tadah besen bawah muka, air mata berjejeran*
btol tu setiap apa yg dtg kene hadapi dengan hati yang berani ^^