Cinta Pandang Pertama
Kau yang kupandang buat kali pertama ketika kita bertemu muka, membuat
hatiku berpaut nakal mendiktator mata supaya asyik memandangmu. Ruang magnetik
antara kita yang menimbulkan mewujudkan hubungan sintetik terus membuat hati
mulusku tulus rasa ingin mendekatimu. Lebih, lagi, makin, rapat dekat.
Yang pasti ruang antara kau dan aku wujud tanpa kewujudan walau sezarah
luar dari lingkungan persendirian kita. Kau nampak aku, kau senyum. Kau belum
tahu detik derap debarnya hatiku saat kau menzahirkan senyum tepat ke wajahku. Betul
seperti rasa bagai ada arjuna terbang memanahkan anak panah cinta tepat ke hatiku
dengan busurnya. Ya, itu baru senyummu. Belum lagi kudengar manis merdu
bicaramu.
Walau dari jauh kupandangmu membuatku rasa goyah lagi gugah hendak menegurmu,
kutahu saat hati bicara kutelah terpaut padamu. Betulkah ini rasa cinta? Cinta
yang membawa satu aura dan nyawa baru untuk hidupku? Atau ini hanya rasa
terpikat? Terpikat tertarik dengan langsungnya kecantikan kelucuan kesopanan
geraklakumu padaku?
Mungkin, ini hanya definisi yang menimbulkan persoalan cinta pandang
pertamaku. Kau?
Ulasan
cinta pandang pertama.
but, im not sure if he is still the same, almost six years im waiting for him...