Komplikasi sebuah harapan.

Jujur, untuk mencinta atas dasar harapan semata bakal buat kamu kelihatan seperti seorang yang bodoh. Tapi ironinya itu, karena kalau bukan dengan datangnya yang nama harapan, kamu nggak akan pernah berani mencinta bukan? 

Lantas ini datangnya soal cinta yang bertepuk sebelah tangan. Cinta dari satu sisi. Cinta yang cuma kamu yang mau, tapi tidak dibalas. Ada yang akan berkeras untuk menunggu, dan akan ada juga yang akan putus asa. Harapan, bisa jadi satu kesempatan tapi bisa juga jadi satu kekejaman. 

Satu ketika saya pernah percaya kalau harapan itu akan mematikan dan melumpuhkan hati seorang manusia. Dan saya mengambil keputusan untuk tidak lagi percaya akan semua apapun omongan (baca: percakapan) manusia yang berlainan gender. Bahkan sampai sekarang, saya masih lagi awas, masih lagi berhati hati atas semua yang mereka ucapkan, karena (mungkin) masih tersimpan rasa takut untuk menggantungkan harapan ke orang yang salah. 

Kita semua pernah dimatikan gara gara cinta, tapi kita juga menuntun harapan untuk kembali mencinta. Indahkan, yang namanya cinta?


PS: Sudah dapatkan Kitab Terfaktab 3 kalian? Buat yang belum, hari ini hari terakhir mereka di booth A90, PWTC Kuala Lumpur. Ayooo!

Ulasan

Unknown berkata…
harapan lama. harapan baru.

http://kucingterbangmalam.blogspot.com/
everybody wonder berkata…
saya mengambil keputusan untul tidak lagi percaya omongan berlainan gender....saya pun

Catatan popular daripada blog ini

Lelaki Suka Pandang Tetek Perempuan?

Cara Memikat Amoi (Jika Kau Seorang Lelaki Melayu)

pengalaman bercinta dengan lelaki melayu.